Data BPS Diragukan, Ekonom Minta PBB Investigasi!

Kabaresport.com Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Detik Ini saya ingin berbagi pandangan tentang Economy, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Artikel Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Data BPS Diragukan Ekonom Minta PBB Investigasi Simak artikel ini sampai habis
Table of Contents
Center of Economic and Law Studies (CELIOS) baru-baru ini menyampaikan keraguan terhadap data pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2025 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mereka menduga adanya ketidaksesuaian antara data tersebut dengan kondisi riil di lapangan.
Direktur Ekonomi CELIOS, Nailul Huda, mengungkapkan bahwa ketidakpercayaan ini didasari oleh sejumlah anomali jika dibandingkan dengan data historis. Salah satu poin yang disoroti adalah pertumbuhan ekonomi kuartal II yang justru lebih tinggi dibandingkan kuartal I, padahal kuartal I memiliki momen Ramadhan dan Idul Fitri yang biasanya mendorong konsumsi.
“Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan triwulanan tertinggi seharusnya terjadi pada triwulan yang bertepatan dengan momen Ramadhan dan Idul Fitri,” jelas Huda.
Selain itu, CELIOS juga menyoroti data pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Menurut mereka, dengan kontribusi mencapai 50% dari PDB, terasa janggal jika pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal I 2025 hanya 4,95%, sementara pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan mencapai 4,87%.
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, menyoroti pertumbuhan sektor industri pengolahan dan investasi. Ia mempertanyakan dasar pertumbuhan industri manufaktur yang tercatat tinggi, sementara PMI Manufaktur justru mengalami kontraksi pada periode yang sama. Porsi manufaktur terhadap PDB juga lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, menandakan deindustrialisasi prematur.
“Jadi, apa dasarnya industri manufaktur bisa tumbuh 5,68% yoy? Data yang tidak sinkron tentu harus dijawab dengan transparansi,” ujar Bhima.
Menanggapi kejanggalan-kejanggalan ini, CELIOS telah mengirimkan surat permintaan peninjauan ulang kepada Badan Statistik PBB (United Nations Statistics Division dan United Nations Statistical Commission). Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga kredibilitas data BPS yang selama ini digunakan untuk berbagai penelitian oleh lembaga akademik, analis perbankan, dunia usaha, termasuk UMKM, dan masyarakat umum.
Media Wahyudi Askar, Direktur Kebijakan Fiskal CELIOS, menekankan bahwa data ekonomi yang tidak akurat dapat menyesatkan pengambilan kebijakan. Jika terjadi tekanan institusional atau intervensi dalam penyusunan data oleh BPS, hal itu bertentangan dengan Fundamental Principles of Official Statistics yang diadopsi oleh Komisi Statistik PBB.
“Data yang kredibel bukan hanya persoalan teknis, tetapi berdampak langsung terhadap kredibilitas internasional Indonesia dan kesejahteraan rakyat. Dengan data yang tidak akurat, pemerintah bisa keliru menunda stimulus, subsidi, atau perlindungan sosial karena menganggap ekonomi baik-baik saja,” kata Media.
CELIOS berharap investigasi oleh Badan Statistik PBB dapat memberikan klarifikasi dan memastikan akurasi data ekonomi Indonesia, sehingga kebijakan yang diambil dapat lebih tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sekian rangkuman lengkap tentang data bps diragukan ekonom minta pbb investigasi yang saya sampaikan melalui economy, news, indonesia, dunia Silakan manfaatkan pengetahuan ini sebaik-baiknya tetap konsisten mengejar cita-cita dan perhatikan kesehatan gigi. Bagikan postingan ini agar lebih banyak yang tahu. Terima kasih
✦ Tanya AI