Brasil Lindungi Pengusaha dari Tarif Trump: Bantuan Diberikan!

Kabaresport.com Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Dalam Konten Ini aku ingin mengupas sisi unik dari Economy, News, Indonesia, Dunia. Catatan Singkat Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Brasil Lindungi Pengusaha dari Tarif Trump Bantuan Diberikan Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

Pada tanggal 14 Agustus 2025, Pemerintah Brasil di bawah kepemimpinan Presiden Lula da Silva mengumumkan serangkaian langkah strategis untuk melindungi perusahaan-perusahaan lokal dari dampak tarif tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Langkah ini diambil sebagai respons langsung terhadap kebijakan perdagangan AS yang baru.

Salah satu inisiatif utama adalah penyediaan bantuan finansial sebesar 4,5 miliar Real Brasil (sekitar Rp 13 triliun) yang akan disalurkan kepada usaha kecil dan menengah (UKM). Dana ini akan dikelola oleh Bank Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (BNDES) untuk memastikan penyaluran yang efektif dan tepat sasaran.

Selain itu, pemerintah meluncurkan program stimulus ekonomi yang berfokus pada pemberian kredit ekspor senilai 30 miliar Real Brasil (sekitar Rp 87 triliun) melalui Dana Jaminan Ekspor (FGE). Program ini bertujuan untuk membantu eksportir Brasil tetap kompetitif di pasar AS.

Presiden Lula menegaskan bahwa Brasil tidak akan mengambil tindakan balasan yang dapat memperburuk hubungan dengan AS. Sebaliknya, pemerintah memprioritaskan dukungan langsung kepada sektor-sektor yang paling terdampak oleh tarif baru tersebut.

Kebijakan ini juga mencakup pengalihan pembelian barang oleh pemerintah, yang sebelumnya ditujukan untuk pasar AS, ke sektor-sektor domestik seperti makanan sekolah negeri dan rumah sakit. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan pasar alternatif bagi perusahaan-perusahaan yang terdampak.

Pemerintah Brasil juga berupaya meringankan beban pajak bagi eksportir untuk menjaga daya saing mereka di pasar internasional. Namun, diperkirakan bahwa kebijakan ini akan menyebabkan potensi kehilangan pajak senilai 5 miliar Real Brasil (sekitar Rp 14,5 triliun) bagi pemerintah.

Meskipun beberapa sektor seperti pesawat terbang, jus jeruk, minyak, dan bubur kertas pulp dikecualikan dari tarif yang lebih tinggi, industri seperti kopi, daging sapi, makanan laut, tekstil, alas kaki, dan buah-buahan tetap akan terkena dampak negatif.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Lula dan harus disetujui oleh Kongres dalam waktu empat bulan agar tetap berlaku. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap tuduhan bahwa pemerintah Brasil memainkan kasus hukum terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro.